Kebutuhan manusia yang terus meningkat serta kemajuan teknologi yang semakin berkembang mampu memenuhi kebutuhan manusia yang semakin mendesak. Sistem informasi akan memudahkan manusia untuk mendapatkan informasi khususnya dibidang bisnis. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi dan modernisasi, untuk menghadapi perkembangan tersebut dunia bisnis dituntut untuk lebih proaktif dalam menjalankan bisnisnya serta meningkatkan keefektivitasnya.

Informasi memegang peranan peting dalam dunia bisnis yaitu sebuah perusahaan akan mendapatkan informasi yang akurat, cepat , relevan dan tepat waktu dalam mengambil keputusan. Informasi dibutuhkan oleh pihak manajemen  untuk mengambi keputusan dari sistem informasi akutansi berupa laporan keuangan. Menurut para ahli Sistem Informasi Akutansi digunakan sebagai tolak ukur efektivitas dan keberhasilan kinerja Sistem Informasi Akutansi [1], [2], [3], [4].

Sistem Informasi Akutansi adalah kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan lainya menjadi informasi [5]. Sistem Informasi Akutansi adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses sata sehingga menghasilkan informasi untuk mengambil keputusan [6].

Penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal yaitu apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan atau kegagalan [6], .Jika perusahaan tersebut mengalami keberhasilan maka perusahaan tersebut akan semakin maju. Penyebab keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh Keterlibatan atau input dari end user, disiplin sumber daya manusia dan kerja sama diantara pengurus perusahaan tersebut. Potensi kegagalan SIA dalam perusahaan juga dapat terjadi dan menyebabkan ketidakefektivan Sistem Informasi Akutansi.

Kejadian tersebut dialami oleh Agus Sutisna saat pembayaran token PLN di wilayah Palabuhanratu, Sukabumi. Pada tanggal 26 April 2016 sistem jaringan pembayaran rekening listrik melalui Payment Online Ban (PPOB) Palabuhanratu mengalami gangguan. Akibatnya, sejumlah pelanggan pelanggan listrik harus menanggung pelunasan rekening kedua kalinya sampai jaringan berfungsi dengan baik. Antrean panjang pelanggan dikantor pos dan KUD Mina Palabuhanratu. Menanggapi adanya gangguan pada sistem PPOB, saat mengakuinya Beliau menjelaskan, jaringan online pembayaran listrik mengalami kelumpuhan sehingga kantor pos dan KUD tidak bisa menerima pembayaran listrik  dari pelanggan untuk itu beliau menyampaikan permohonan maaf [7].

Kegagalan lainnya mungkin bisa terjadi yaitu dikarenakan adanya bencana alam seperti banjir, tsunami, gempa bumi, kebakaran, adanya perang, kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan seperti : kegagalan program yang dijalankan, hilang data pada komputer, pemadaman listrik dan kesalahan yang disengaja seperti : ketidaktelitian pengurusan data, kecelakaan akibat keteledoran maupun kesalahan disengaja oleh pihak lain untuk menjatuhkan perusahaan tersebut yaitu dengan sabotase, penggelapan, penipuan komputer, pencurian data online serta penyebaran isu negatif  untuk menjatuhkan perusahaan. Ada juga perusahaan yang menganggap remeh akan pengendalian keamanan komputer. Banyak perusahaan melakukan kecerobohan yaitu tidak menggandakan dokumen penting akibatnya jika data kehapus maka perusahaan akan kehilangan proyek pentingnya. Kurangnya keterlibatan atau input dari end user (pemakai akhir) yaitu Kesenjangan komunikasi antara pemakai dengan perancang sistem informasi dapat menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan penerapan sistem informasi.

Kurangnya perencanaan juga akan menyebabkan kegagalan dalam sistem informasi akutansi yaitu Perencanaan akan mengukur sejauh mana perusahaan tersebut akan bekerja dan akan mengukur sejauh mana penerapan sistem informasi Akutansi diterapkan, jika perencanaan tidak terpenuhi maka keinginan dan kepentingan perusahaan tidak akan tercapai dan juga ikompetensi secara teknologi perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan teknologi saja tetapi juga perubahan perilaku dan organisasi. Kebanyakan perusahaan mengalami kegagalan karena kurangnya perhatian pada aspek organisasional. Jadi inkompetensi  secara teknologo akan mengakibatkan kegagalan dalam penerapan sistem informasi [9], [10].

Banyaknya faktor yang menyebabkan kegagalan sistem informasi akutansi membuat perusahaan mengalami kebrangkungat maka dari itu kerjasama dari beberapa pihak sangat penting.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

www.kompasiana.com/tifani/fungsi-utama-dan-tujuan-sistem-informasi-   akutansi_563d70f3337b61220687c83c

https://www.google.co.id/url?sa=t&sourse=web&rct=j&url=http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1014/1/27209023.pdf&ved=0ahUKEpDj6ZDWAhWGKpQKHbJFDA4ghQMAU&sg&AFQjCNE1PbGXN9bwWqGEnV5S1-htFpNqA

mangatas48e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/11/22/faktor-yang mempengaruhi-keberhasilan-dan-kegagalan-penerapan/

eprints.undip.ac.id/7889/

jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/2017